Suatu hari, Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya, lalu beliau bertanya :
Imam Al-Ghazali : "Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?"
Murid 1 : "Orang Tua"
Murid 2 : "Guru"
Murid 3 : "Teman"
Murid 4 : " Kaum kerabat"
Imam Al-Ghazali : " Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah MATI. Sebab itu janji Allah bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati ( Q.S. Ali-mran:185)
Imam Al-Ghazali : "Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini ?"
Murid 1 : "Negeri Cina"
Murid 2 : "Bulan "
Murid 3 : " Matahari"
Murid 4 : "Bintang-bintang"
Imam Al-Ghazali : "Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kendaran kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke msa lalu. Oleh sebab itu, kita harus menjaga hari ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran agama".
Imam Al-Ghazali : "Apa yang paling besar di dunia ini?"
Murid 1: "Gunung"
Murid 2 : "Matahari"
Murid 3 : "Bumi:
Imam AL-Ghazali : "Semua jawaban itu benar, tapi yang besar sekali adalah HAWA NAFSU (Q.S. Al-Araf:179) . Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka".
Imam Al-Ghazali :" Apa yang paling berat di dunia?"
Murid 1 : "Baja"
Murid 2 :" Besi"
Murid 3 :"Gajah"
Imam Al-Ghazali : " Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (QS. Al-Ahzab ; 72). Tumbuh-tumbuhan, bintang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika ALLAh SWT meminta mereka menjadi Khalifah di dunia ini. Tapi manusia dengan sombongnya berebut-rebut menyanggupi permintaan ALLAH SWT sehingga banyak manusia masuk ke neraka karena gagal memegang amanah".
Imam Al-Ghazali : " Apa yang paling ringan di dunia ini?"
Murid 1 : " Kapas"
Murid 2 : "Angin"
Murid 3 :" Daun"
Murid 4 :"Debu"
Imam Al-Ghazali: "Semua jawaban itu benar, tapi yang paling ringan sekali di dunia ini adalah MENINGGALKAN SHOLAT. Gara-gara pekerjaan kita dan urusan dunia, kita tinggalkan sholat".
Imam Al-Ghazali : "Apa yang paling tajam sekali di dunia ini?"
Murid -murid dengan serentak menjawab : "Pedang"
Imam Al-Ghazali : "Itu benar, tapi yang paling tajam sekali di dunia ini adalah LIDAH MANUSIA, karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti dan melukai perasaan dan menyakiti hati saudaranya sendiri".
Subhanallah. ..semoga bermanfaat
Terima kasih untuk yang pernah dan selalu mengingatkan aku mengenai persoalan di atas, aku kadang-kadang masih melakukannya, mudah-mudahan kita semua selalu dalam lindungan ALLAH SWT, amin.
Dikutip dari berbagai sumber
Minggu, 14 September 2008
[+/-] |
Teka-teki Imam Al Ghazali |
Kamis, 04 September 2008
[+/-] |
PROPOSAL BUKA PUASA BERSAMA ANAK YATIM |
PROPOSAL BUKA PUASA BERSAMA
ANAK YATIM
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
PENDAHULUAN
Dalam rangka acara buka bersama anak yatim yang akan diadakan pada tanggal 20 Ramadhan 1429 H (20 September 2008), panitia Ramadhan berencana untuk mengadakan acara buka bersama anak yatim yang berjumlah 100 orang.
Kepada seluruh kaum muslimin, para pemimpin baik dalam organisasi sosial, politik, dan ekonomi, kami mengajak untuk dapat bergabung bersama meringankan beban saudara-saudara kita dan sebagai wujud rasa kepedulian serta persaudaraan terhadap sesama. Adapun hasil dari amal tersebut akan kami belikan paket SEMBAKO untuk anak yatim.
Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan ini adalah para masyarakat wilayah kecamatan Cilandak dan sekitarnya.
Tujuan
v Mewujudkan kepedulian tehadap sesama
v Meningkatkan nilai-nilai ukhuwah islamiyah
v Menggalang persatuan dan kesatuan umat
v Memotivasi diri untuk ikut serta dalam kegiatan sosial.
NAMA DAN TEMA KEGIATAN
Nama Kegiatan : “Buka Puasa Bersama Anak Yatim”
Tema Kegiatan : “Tingkatkan Rasa Persaudaraan dengan Sesama”
WAKTU DAN TEMPAT
Waktu : 20 September 2008
Tempat : Masjid Al Mukhlisin Komplek Deplu Gandaria Selatan
Jl. Cendrawasih Cilandak Gandaria Selatan , Jakarta Selatan
BENTUK ACARA
Program acara ini berbentuk Ceramah menjelang berbuka puasa bersama Anak Yatim dan pembagian santunan dan paket sembako.
PENYELENGGARA
Kegiatan ini di selenggarakan oleh Panitia Ramadhan 1429 H Masjid Al Mukhlisin Komplek Deplu.
SPONSORSHIP
Pihak- pihak lain yang berminat untuk menjadi sponsor pada kegiatan ini dapat berpartisipasi dengan ketentuan–ketentuan sponsorship yang akan ditentukan. Dengan kemasan acara yang menarik maka diharapkan banyak pihak yang akan berpartisipasi dalam kegiatan ini.
KEPANITIAAN
Kegiatan ini diorganisasikan oleh suatu kepanitiaan yang dibentuk oleh Panitia Ramadhan. Adapun susunan kepanitiaan selengkapnya pada lampiran 2.
SUMBER DANA
Sumber dana kegiatan ini diperoleh :
- Yayasan Al Mukhlisin Cendrawasih
- Donatur tidak mengikat
3. Sponsorship
ANGGARAN DANA
Terlampir
SEKRETARIAT PANITIA
Sekretariat Masjid Al Mukhlisin telp : 021 7660528, Mochammad Irvan (021 93738214
PENUTUP
Demikianlah berkas proposal “Buka Puasa Bersama Anak Yatim” ini kami susun sebagai suatu kepedulian kami terhadap saudara-saudara kita yang membutuhkan, dukungan dan partisipasi dari semua pihak sangat kami harapkan demi kelancaran dan kesuksesan acara ini.
Peran serta kita semua, walaupun kecil akan sangat berarti bagi yang membutuhkan uluran tangan dari kita.
Semoga Allah SWT menjadikan kegiatan ini sebagai sebuah amal shaleh bagi kita semua dan hanya kepada Allah SWT-lah semua amal kita niatkan.
Atas perhatian dan partisipasi yang diberikan kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
SUSUNAN ACARA
BUKA BERSAMA ANAK YATIM
Sabtu, 20 2008
15.30 – 15.35 Pembukaan
15.40 – 16.00 Pembacaan ayat-ayat suci Al Qur’an
16.00 – 16.20 Sambutan-sambutan
16.20 – 17.30 Ceramah menjelang berbuka Puasa
17.30 – 18.00 Berbuka puasa bersama
18.00 – 18.30 Sholat Maghrib berjamaah
18.30 – 18.40 Pembagian Santunan dan Paket Sembako
18.40 – 19.00 Penutup
SUSUNAN PANITIA
Lampiran Kepanitiaan 2
v Pelindung : H. O. A. Munir
( Ketua Masjid Al Mukhlisin Jakarta)
v Penanggung Jawab : Mersa Suharbonno
( Ketua Umum RISA)
v Organizing Committee
Ketua : Mersa Suharbonno
Sekretaris : M. Irvan
Bendahara : Solehudin
v Sie. Acara
Koordinator : Fahril Harfiandri
Anggota : 1. Fitri
2. Muzakir
3. M. Irman
4. Bagus
v Sie. Perlengkapan dan Dekorasi
Koordinator : Irvan
Anggota : 1. Choerudin
2. Ngabas
3. Firdaus
ANGGARAN DANA
Lampiran Anggaran Dana 3
- Paket Sembako
Beras Rp. 17.500.-
Minyak Goreng Rp. 20.000.-
Gula 1 Kg Rp. 8.000.-
Indomie 5 Bks Rp. 5.000.-
Total Rp. 50.500.-
B . Santunan Berupa Uang Rp. 50.000.-
· Paket Sembako Rp. 50.500 x 100 anak = 5.050.000
· Santunan Berupa Uang Rp. 50.000 x 100 = 5.000.000
Total dana yang dibutuhkan Rp 10.050.000
PANITIA PELAKSANA
BUKA PUASA BERSAMA ANAK YATIM
PANITIA RAMADHAN 1429 H
MASJID AL MUKHLISIN JAKARTA
Mengetahui
MERSA SUHARBONNO MOCHAMMAD IRVAN
Ketua Pelaksana Sekretaris
H.O. A. MUNIR M. HAROMAIN
WK. Masjid Ketua Panitia Ramadhan
Rabu, 27 Agustus 2008
[+/-] |
Dahsyatnya Proses Sakaratul Maut |
“Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sekejab, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri”. (Imam Ghozali mengutip atsar Al-Hasan).
Datangnya Kematian Menurut Al Qur’an :
1. Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri manusia walaupun kita berusaha menghindarkan resiko-resiko kematian.
Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh". Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS Ali Imran, 3:154)
2. Kematian akan mengejar siapapun meskipun ia berlindung di balik benteng yang kokoh atau berlindung di balik teknologi kedokteran yang canggih serta ratusan dokter terbaik yang ada di muka bumi ini.
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun? (QS An-Nisa 4:78)
3. Kematian akan mengejar siapapun walaupun ia lari menghindar.
Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS al-Jumu’ah, 62:8)
4. Kematian datang secara tiba-tiba.
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS, Luqman 31:34)
5. Kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepat
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS, Al-Munafiqun, 63:11)
Dahsyatnya Rasa Sakit Saat Sakaratul Maut
Sabda Rasulullah SAW : “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR Tirmidzi)
Sabda Rasulullah SAW : “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?” (HR Bukhari)
Atsar (pendapat) para sahabat Rasulullah SAW .
Ka’b al-Ahbar berpendapat : “Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa”.
Imam Ghozali berpendapat : “Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki”.
Imam Ghozali juga mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang melewati sebuah pekuburan berdoa pada Allah SWT agar Ia menghidupkan satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka bisa mengetahui gambaran sakaratul maut. Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan pada seorang pria yang muncul dari salah satu kuburan. “Wahai manusia !”, kata pria tersebut. “Apa yang kalian kehendaki dariku? Limapuluh tahun yang lalu aku mengalami kematian, namun hingga kini rasa perih bekas sakaratul maut itu belum juga hilang dariku.”
Proses sakaratul maut bisa memakan waktu yang berbeda untuk setiap orang, dan tidak dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang. Mustafa Kemal Attaturk, bapak modernisasi (sekularisasi) Turki, yang mengganti Turki dari negara bersyariat Islam menjadi negara sekular, dikabarkan mengalami proses sakaratul maut selama 6 bulan (walau tampak dunianya hanya beberapa detik), seperti dilaporkan oleh salah satu keturunannya melalui sebuah mimpi.
Rasa sakit sakaratul maut dialami setiap manusia, dengan berbagai macam tingkat rasa sakit, ini tidak terkait dengan tingkat keimanan atau kezhaliman seseorang selama ia hidup. Sebuah riwayat bahkan mengatakan bahwa rasa sakit sakaratul maut merupakan suatu proses pengurangan kadar siksaan akhirat kita kelak. Demikianlah rencana Allah. Wallahu a’lam bis shawab.
Sakaratul Maut Orang-orang Zhalim
Imam Ghozali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan Ibrahim as untuk melihat wajah Malaikatul Maut ketika mencabut nyawa orang zhalim. Allah SWT pun memperlihatkan gambaran perupaan Malaikatul Maut sebagai seorang pria besar berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata, satu didepan satu dibelakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya Ibrahim as pun pingsan tak sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim as pun berkata bahwa dengan memandang wajah Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat Allah jauh lebih dahsyat dari itu.
Kisah ini menggambarkan bahwa melihat wajah Malaikatul Maut saja sudah menakutkan apalagi ketika sang Malaikat mulai menyentuh tubuh kita, menarik paksa roh dari tubuh kita, kemudian mulai menghentak-hentak tubuh kita agar roh (yang masih cinta dunia dan enggan meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita ibarat melepas akar serabut-serabut baja yang tertanam sangat dalam di tanah yang terbuat dari timah keras.
Itulah wajah Malaikatul Maut yang akan mendatangi kita kelak dan memisahkan roh dari tubuh kita. Itulah wajah yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi sekalipun maka kita tidak akan pernah lagi bisa tertawa dan merasakan kegembiraan sepanjang sisa hidup kita.
Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu". Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. (QS Al-An’am 6:93)
(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat lalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); "Kami sekali-kali tidak mengerjakan sesuatu kejahatan pun". (Malaikat menjawab): "Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan". Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu. (QS, An-Nahl, 16 : 28-29)
Di akhir sakaratul maut, seorang manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua Malaikat Pencatat Amal. Kepada orang zhalim, si malaikat akan berkata, “Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa hadir kami ke tengah-tengah perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa kami mendengar ucapan-ucapan burukmu. Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik ! “ Ketika itulah orang yang sekarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu.
Ketika sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga mereka telah hilang dan roh mulai merayap keluar dari jasad mereka, maka tibalah saatnya Malaikatul Maut mengabarkan padanya rumahnya kelak di akhirat. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tak seorangpun diantara kalian yang akan meninggalkan dunia ini kecuali telah diberikan tempat kembalinya dan diperlihatkan padanya tempatnya di surga atau di neraka”.
Dan inilah ucapan malaikat ketika menunjukkan rumah akhirat seorang zhalim di neraka, “Wahai musuh Allah, itulah rumahmu kelak, bersiaplah engkau merasakan siksa neraka”. Naudzu bila min dzalik!
Sakaratul Maut Orang-orang Yang Bertaqwa
Sebaliknya Imam Ghozali mengatakan bahwa orang beriman akan melihat rupa Malaikatul Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi yang sangat harum.
Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?" Mereka menjawab: "(Allah telah menurunkan) kebaikan". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Assalamu alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan". (QS, An-Nahl, 16 : 30-31-32)
Dan saat terakhir sakaratul mautnya, malaikatpun akan menunjukkan surga yang akan menjadi rumahnya kelak di akhirat, dan berkata padanya, “Bergembiaralah, wahai sahabat Allah, itulah rumahmu kelak, bergembiralah dalam masa-masa menunggumu”.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Semoga kita yang masih hidup dapat selalu dikaruniai hidayah-Nya, berada dalam jalan yang benar, selalu istiqomah dalam keimanan, dan termasuk umat yang dimudahkan-Nya, selama hidup di dunia, di akhir hidup, ketika sakaratul maut, di alam barzakh, di Padang Mahsyar, di jembatan jembatan Sirath-al mustaqim, dan seterusnya.
Amin !
(Sumber Tulisan Oleh : NN, dikumpulkan dari berbagai sumber)
Minggu, 17 Agustus 2008
[+/-] |
Jadwal Imsakiyah Ramadhan |
TAHUN HIJRIYAH | 1429 | ||||||||||||
MARKAS | JAKARTA | ||||||||||||
IMKANUR RUKYAH | 2° | ||||||||||||
JADWAL IMSAKIYAH | |||||||||||||
ROMADLON 1429 H. | |||||||||||||
1 September 2008 - 1 Oktober 2008 | |||||||||||||
JAKARTA : 6° 10' 0" LS 106° 49' 0" BT Arah Qiblat : 295° 8' 50" Time zone : 7 Tinggi : 10 meter | |||||||||||||
Sudut Irtifak : Dhuha 4,5° Isya' 18° Shubuh 20° Ihtiyat waktu Dhuhur 4 menit | |||||||||||||
TGL | TANGGAL | HARI & | IMSAK | SHUBUH | THULU' | DHUCHA | DHUHUR | ASHAR | MAGHRIB | ISYA' | Nisful Lail | By | |
MILADI | PASARAN | Qiblat | |||||||||||
1 | 01/Sep/2008 | Senin Pahing | 4:26 | 4:36 | 5:51 | 6:16 | 11:57 | 15:12 | 17:54 | 19:03 | 23:15 | 13:53:01 | |
2 | 02/Sep/2008 | Selasa Pon | 4:26 | 4:36 | 5:50 | 6:15 | 11:56 | 15:11 | 17:54 | 19:03 | 23:15 | 13:49:29 | |
3 | 03/Sep/2008 | Rabu Wage | 4:25 | 4:35 | 5:50 | 6:15 | 11:56 | 15:11 | 17:54 | 19:03 | 23:14 | 13:45:58 | |
4 | 04/Sep/2008 | Kamis Kliwon | 4:25 | 4:35 | 5:50 | 6:14 | 11:56 | 15:10 | 17:53 | 19:03 | 23:14 | 13:42:26 | |
5 | 05/Sep/2008 | Jum'at Legi | 4:24 | 4:34 | 5:49 | 6:14 | 11:55 | 15:10 | 17:53 | 19:02 | 23:14 | 13:38:53 | |
6 | 06/Sep/2008 | Sabtu Pahing | 4:24 | 4:34 | 5:49 | 6:13 | 11:55 | 15:09 | 17:53 | 19:02 | 23:13 | 13:35:21 | |
7 | 07/Sep/2008 | Ahad Pon | 4:24 | 4:34 | 5:48 | 6:12 | 11:55 | 15:08 | 17:53 | 19:02 | 23:13 | 13:31:48 | |
8 | 08/Sep/2008 | Senin Wage | 4:23 | 4:33 | 5:48 | 6:12 | 11:54 | 15:08 | 17:53 | 19:02 | 23:13 | 13:28:16 | |
9 | 09/Sep/2008 | Selasa Kliwon | 4:23 | 4:33 | 5:47 | 6:11 | 11:54 | 15:07 | 17:53 | 19:01 | 23:13 | 13:24:43 | |
10 | 10/Sep/2008 | Rabu Legi | 4:22 | 4:32 | 5:46 | 6:11 | 11:54 | 15:06 | 17:52 | 19:01 | 23:12 | 13:21:10 | |
11 | 11/Sep/2008 | Kamis Pahing | 4:22 | 4:32 | 5:46 | 6:10 | 11:53 | 15:06 | 17:52 | 19:01 | 23:12 | 13:17:36 | |
12 | 12/Sep/2008 | Jum'at Pon | 4:21 | 4:31 | 5:45 | 6:10 | 11:53 | 15:05 | 17:52 | 19:01 | 23:11 | 13:14:03 | |
13 | 13/Sep/2008 | Sabtu Wage | 4:21 | 4:31 | 5:45 | 6:09 | 11:53 | 15:04 | 17:52 | 19:01 | 23:11 | 13:10:30 | |
14 | 14/Sep/2008 | Ahad Kliwon | 4:20 | 4:30 | 5:44 | 6:09 | 11:52 | 15:03 | 17:52 | 19:00 | 23:11 | 13:06:56 | |
15 | 15/Sep/2008 | Senin Legi | 4:20 | 4:30 | 5:44 | 6:08 | 11:52 | 15:03 | 17:51 | 19:00 | 23:10 | 13:03:22 | |
16 | 16/Sep/2008 | Selasa Pahing | 4:19 | 4:29 | 5:43 | 6:08 | 11:52 | 15:02 | 17:51 | 19:00 | 23:10 | 12:59:49 | |
17 | 17/Sep/2008 | Rabu Pon | 4:19 | 4:29 | 5:43 | 6:07 | 11:51 | 15:01 | 17:51 | 19:00 | 23:10 | 12:56:15 | |
18 | 18/Sep/2008 | Kamis Wage | 4:18 | 4:28 | 5:42 | 6:07 | 11:51 | 15:00 | 17:51 | 19:00 | 23:09 | 12:52:41 | |
19 | 19/Sep/2008 | Jum'at Kliwon | 4:18 | 4:28 | 5:42 | 6:06 | 11:50 | 15:00 | 17:51 | 18:59 | 23:09 | 12:49:07 | |
20 | 20/Sep/2008 | Sabtu Legi | 4:17 | 4:27 | 5:41 | 6:06 | 11:50 | 14:59 | 17:50 | 18:59 | 23:09 | 12:45:33 | |
21 | 21/Sep/2008 | Ahad Pahing | 4:17 | 4:27 | 5:41 | 6:05 | 11:50 | 14:58 | 17:50 | 18:59 | 23:08 | 12:41:59 | |
22 | 22/Sep/2008 | Senin Pon | 4:16 | 4:26 | 5:40 | 6:05 | 11:49 | 14:57 | 17:50 | 18:59 | 23:08 | 12:38:25 | |
23 | 23/Sep/2008 | Selasa Wage | 4:15 | 4:25 | 5:40 | 6:04 | 11:49 | 14:56 | 17:50 | 18:59 | 23:07 | 12:34:51 | |
24 | 24/Sep/2008 | Rabu Kliwon | 4:15 | 4:25 | 5:39 | 6:04 | 11:49 | 14:55 | 17:50 | 18:58 | 23:07 | 12:31:17 | |
25 | 25/Sep/2008 | Kamis Legi | 4:14 | 4:24 | 5:39 | 6:03 | 11:48 | 14:55 | 17:50 | 18:58 | 23:07 | 12:27:43 | |
26 | 26/Sep/2008 | Jum'at Pahing | 4:14 | 4:24 | 5:38 | 6:03 | 11:48 | 14:54 | 17:49 | 18:58 | 23:06 | 12:24:10 | |
27 | 27/Sep/2008 | Sabtu Pon | 4:13 | 4:23 | 5:38 | 6:02 | 11:48 | 14:53 | 17:49 | 18:58 | 23:06 | 12:20:36 | |
28 | 28/Sep/2008 | Ahad Wage | 4:13 | 4:23 | 5:37 | 6:02 | 11:47 | 14:52 | 17:49 | 18:58 | 23:06 | 12:17:02 | |
29 | 29/Sep/2008 | Senin Kliwon | 4:12 | 4:22 | 5:37 | 6:01 | 11:47 | 14:51 | 17:49 | 18:58 | 23:05 | 12:13:28 | |
30 | 30/Sep/2008 | Selasa Legi | 4:12 | 4:22 | 5:36 | 6:01 | 11:47 | 14:50 | 17:49 | 18:58 | 23:05 | 12:09:54 | |
Dihisab oleh : Ibnu Zahid Abdo el-Moeid | |||||||||||||
CATATAN | |||||||||||||
A. Ijtimak akhir bulan SYA'BAN 1429 terjadi pada hari Ahad Legi Tgl. 31 Agustus 2008 Jam 2:59:27 LT. Tinggi hilal pada sa'at Maghrib 5° 28' 47.0" dr. hilal kemungkinan bisa dirukyat jadi | |||||||||||||
1 ROMADLON 1429 jatuh pada hari Senin Pahing 1 September 2008 (menunggu sidang itsbat) Pemerintah R.I.) | |||||||||||||
B. Ijtimak akhir bulan ROMADLON 1429 terjadi pada hari Senin Kliwon Tgl. 29 September 2008 Jam 15:13:23 LT. Tinggi hilal pada sa'at Maghrib -1° 47' 33" dr. hilal tidak mungkin untuk dirukyat jadi bulan Romadlon istikmal 30 hari | |||||||||||||
1 SYAWWAL 1429 jatuh pada hari Rabu Pahing 1 Oktober 2008 (menunggu sidang itsbat Pemerintah R.I.) |
[+/-] |
Hisablah dirimu sebelum Allah menghisabmu |
“Wahai manusia !
Aku heran pada orang yang yakin akan kematian, tapi hidup bersuka ria.
Aku heran pada orang yang yakin akan pertanggungjawaban segala amal perbuatan di akhirat, tapi asyik mengumpulkan dan menumpuk harta.
Aku heran pada orang yang yakin akan kubur, tapi ia tertawa terbahak-bahak.
Aku heran pada orang yang yakin akan adanya alam akhirat, tapi ia menjalani hidupnya dengan bersantai-santai.
Aku heran pada orang yang yakin akan kehancuran dunia, tapi ia menggandrunginya.
Aku heran pada intelektual, yang bodoh dalam soal moral.
Aku heran pada orang yang bersuci dengan air, sementara hatinya masih tetap kotor.
Aku heran pada orang yang sibuk mencari cacat dan aib orang lain, sementara ia tidak sadar sama sekali terhadap cacat yang ada pada dirinya.
Aku heran pada orang yang yakin bahwa Allah SWT senantiasa mengawasi segala perilakunya tapi ia berbuat durjana.
Aku heran pada orang yang sadar akan kematiannya, kemudian akan tinggal dalam kubur seorang diri, lalu diminta pertanggungjawaban seluruh amal perbuatannya, tapi berharap belas kasih orang lain.
Sungguh.. tiada Tuhan kecuali Aku.. dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Ku.
Wahai manusia !
Hari demi hari usiamu kian berkurang, sementara engkau tidak pernah menyadarinya. Setiap hari Aku datangkan rejeki kepadamu, sementara engkau tidak pernah memujiKu. Dengan pemberian yang sedikit, engkau tidak pernah mau lapang dada. Dengan pemberian yang banyak, engkau tidak juga pernah merasa kenyang.
Wahai manusia !
Setiap hari Aku mendatangkan rejeki untukmu. Sementara setiap malam malaikat datang kepadaKu dengan membawa catatan perbuatan jelekmu. Engkau makan dengan lahap rejekiKu, namun engkau tidak segan-segan pula berbuat durjana kepadaKu.. Aku kabulkan jika engkau memohon kepadaKu. KebaikanKu tak putus-putus mengalir untukmu. Namun sebaliknya, catatan kejelekanmu sampai kepadaKu tiada henti.
Akulah pelindung terbaik untukmu. Sedangkan engkau hamba terjelek bagiKu. Kau raup segala apa yang Kuberikan untukmu. Kututupi kejelekan yang kau perbuat secara terang-terangan.
Aku sungguh sangat malu kepadamu, sementara engkau sedikitpun tak pernah merasa malu kepadaKu. Engkau melupakan diriKu dan mengingat yang lain.
Kepada manusia engkau merasa takut, sedangkan kepadaKu engkau merasa aman-aman saja.
Pada manusia engkau takut dimarahi, tetapi pada murka-Ku engkau tak peduli.”
Ikhwan fillah, bersujudlah dan bertaubatlah kepada allah SWT serta menangislah. .
betapa banyak dosa yang telah kita perbuat selama ini..
lihatlah betapa banyak kelalaian yang telah kita lakukan selama ini.
“Ya Allah,
kami bukanlah hambaMu yang pantas memasuki surga firdausMu, tidak juga kami mampu akan siksa api nerakaMu, berilah hambaMu ini ampunan, dan hapuskanlah dosa-dosa kami, sesungguhnya hanya Engkaulah Sang Maha Pengampun, Sang Maha Agung.
Ya Allah,
dosa-dosa kami seperti butiran pasir dipantai,
anugrahilah kami ampunan wahai Yang Maha Agung,
umur kami berkurang setiap hari sedangkan dosa-dosa kami terus bertambah
adakah jalan upaya bagi kami.
Ya Allah,
hambaMu yang penuh maksiat ini bersimpuh menghadapMu mengakui dosa-dosanya dan memohon kepadaMu,
ampunilah, karena hanya Engkaulah Sang Pemilik Ampunan,
bila Engkau Campakkan kami,
kepada siapa dan kemana kami mesti berharap selain dariMu”.
“Hisablah dirimu sebelum Allah menghisabmu”. (Imam Ali bin Abu Thalib RA)